pesawat kertas, pulanglah !
Cerita sebelumnya di pesawat kertas "pesawat kertas, kumuh namun sangat berharga !"
“Kau lebih beruntung dariku orang tuamu masih lengakap, walau maaf
sepertinya kau ada masalah dengan mereka sebab tiga tahun ini kau tidak pernah
berkomunikasi atau sekedar pulang untuk menemui mereka”
“Ketika
aku sampai di rumah suasanana masih sama seperti dahulu rumah kecil yang sangat
sederhana sekali, ya itulah rumahku yang sebenartnya”.
Dia
mengajakku duduk di sofa tengah untuk mendengarkan ceritanya agar lebih nyaman,
dan ceritanya berlanjut.
“
karena lelah aku menuju kamarku dan tertidur dalam mimpi aku bermimpi tentang
masa lalu, bermain dengan ayah dan ibu ketika kecil. Ayah membuatkan sebuah
pesawat dari koran. Ayahku menerbangkan pesawat itu dan aku berlari mengejarnya
untuk menangkapnya dan memintanya untuk
menerbangkanya kembali tapi dia tidak menerbangkanya lagi malah dia mengusapkan
tangannya ke kepalaku sambil berkata ayah dan ibu bangga padamu nak, maaf kami
belum sempat pamit padamu dan melihat kesuksesanmu ”.
Dia
diam dan aku pun bingung tapi mulai aku meraskan bayangan masa kecil dahulu,
ketika aku bermain dengan ayah dan ibu bergembira bersama bermain di kebun
dengan senangnya seakan semuanya tercurah hanya untukku.
“Aku
terbangun dan tersadar dan mencari pesawat itu dlam tumpukan kertas buku
pelajaran SD ku dan ketemu. Terngiang perkataan ayah ketika menerbangkan
pesawatnya, semoga kamu punya pesawat beneran yang banyak biar bisa dipakai
untuk usaha sekaligus bisa nolongin orang. Ibu juga menimpali tapi kalau udah
punya jangan sombong dan harus tetap berbagi. Aku hanya tersenyum seakan
pesawat itu sudah ada tapi hanya dihayalanku saja”.
Semenjak
saat itu dia menjadi giat berusaha hingga sekarang namun tak lupa pula dengan
kuliahnya setelah dua tahun meninggalkan bangku sekolah ia melanjutkan
kuliahnya dan akhirnya diperkuliahan itu kami pertemanan kami di mulai.
Ada
satu yang dia katakan pada rasanya sejuk tapi itu sangat menusuk dan membuat
mataku terbuka.
“Kau
lebih beruntung dariku orang tuamu masih lengakap, walau maaf sepertinya kau
ada masalah dengan mereka sebab tiga tahun ini kau tidak pernah berkomunikasi
atau sekedar pulang untuk menemui mereka. Mungkin kau punya masalah dengan
mereka tapi selesaikan dengan cara santun. Pulanglah lihat keadaan mereka
sebelum kau melanjutkan bisnismu !”.
pesawat kertas, pulanglah !
Reviewed by sahabat baca
on
December 18, 2014
Rating:
No comments
terima kasih sudah bersilahturahmi di blog ini
silahkan berkomentar di sini :