pesawat kertas, kumuh namun sangat berharga !
“Bukan harganya bukan bentuknya atau bukan bahannya
tapi nilai sejarahnya yang membuat sesuatu itu sangat berharga dan amat mahal”
Cerita sebelumnya di Pesawat ketas, "kebencian pada orang tuaku"
Tak
terasa sudah tiga tahun aku belajar bisnis dengannya dan akupun mulai berani
untuk berbinis mandiri. Aku pun ingin berusaha berbinis sendiri.
Aku
pun mengutarakan maksudku kepadanya, kala itu ia sedang membersihkan peti kaca
besar yang berada di ruang tengah. Peti yang keramat bagi siapapun karena hanya
dia yang boleh membersihknnya. Anehnya isi peti kaca itu bukanlah barang yang
berharga.
Pesawat
kertas, ya sebuah pesawat kertas yang dibuat dari koran yang lusuh yang mungkin
dapat dibuat oleh siapa saja bahkan anak umur tiga tahun juga bisa membuatnya.
Entahlah itu mungkin jimat yang bisa membuat dia kaya.
Belum
aku mengutarakan maksudku tiba-tiba dia berkata
“Mungkin
kau berpikir aku aneh selama ini dengan peti kaca inikan, gemana bagus bukan
isi di dalam peti kaca bening ini, ini mahal sekali harganya”
Aku
hanya tersenyum dan berkata dalam hati, mahal apanya petinya lebih mahal dari
isinya”
“Aku
tahu, mungkin bagimu ini aneh tapi tidak, inilah kekayaanku selama ini dalam
peti kaca ini, pesawat lusuh yang terbuat dari koran dan sangat sederhana”.
Dia
berhenti dan melanjutkan omongannya kembali.
“Kau
tahu harga ini”
Tiba-tiba
dia membuka peti kaca tersebut dan mengeluarkan isinya, sambil menunjukannya
padaku.
“Harga
tiga pesawat yang aku pesan seminggu lalu tak sebanding dengan sebuah pesawat
kertas ini”
Makin
bingun dan aku makin asik ngomong sama hati. Ah apa yang dia omongkan sudah gilakah
dia, pesawat beneran kok ndak ada apa-apanya, apa iya dia bisa pergi ke bulan
dengan pesawat ini atau apa iya dia bisa ke Bali dengan pesawat ini, atau
jangan-jangan ini pesawat jampi-jampi mbah dukun.
Dia
meneruskan pembicaraannya lagi,
“kau
jangan berpikir yang macam-macam dengan dengan pesawat koran ini, ini ndak ada
kaitannya dengan dukun tapi berkaitan dengan orang tuaku”
Dia
berhenti kembali dan aku makin bingung, apakah tidak ada barang berharga lain
yang dapat diberikan kepadanya atau mugkin ah sudahlah.
“Aku
sebenarnya bukan anak dari orang tuaku yang sekarang, mereka adalah orang tua
angkatku, sedari SMP aku sudah ikut dengan mereka agar aku bisa sekolah. Setiap
libur sekolah aku pulang ke kampung halaman. Rumahku !”.
Matanya
mulai sembab dan berkaca-kaca seakan ada sesuatu yang terbendung dalam hatinya
dan di titik inilah aku tersadar.
Dia
pun melanjutkan ceritanya,
“Saat
kelulusan SMA, aku adalah lulusan terbaik di sekolahku, bangga sekali aku
rasanya telah menyelesaikan SMP dengan sangat baik, ini semuanya berkat dan
untuk orang tuaku, tapi......”
Dia
berhenti dan tiba-tiba air matanya
mengalir dengan terbata-bata dia melanjutkan ceritanya.
“Orang
tuaku meninggal dalam kecelekaan saat kelulusanku, ketika dia hendak menghadiri
acara perpisahan sekolah, ketika keduanya ingin melihat anaknya sukses
menyelesaiakan sekolahnya”.
Sambil
menyeka air matanya dia meneruskan ceritanya
“aku
sangat terpukul sebab belum bisa memperlihatkan keberhasilannya, aku putuskan
pulang kampung walau harus menghidupi diri sendiri”.
Dia
memasukkan kembali peserawat kertas ke daalam peti kaca.
cerita selanjutnya:
"Pesawat kertas, pulanglah"
"bersambung"
cerita selanjutnya:
"Pesawat kertas, pulanglah"
pesawat kertas, kumuh namun sangat berharga !
Reviewed by sahabat baca
on
December 15, 2014
Rating:
Ini yang buat orang jadi penasaran.. ditunggu ceritanya mas..
ReplyDelete