Langit berbicara dalam bahasanya

Ketika matahari melintasi ufuk barat, langit jingga di barat dan langit gelap di timur. Beberapa saat kemudian langit gelap. Waktu berlalu langit jingga pun muncul di ufuk timur lalu matahari datang kembali. Langit pun terang kembali

ilustrasi  gamabar:
:matahari terbit di ufuk timur dan diufuk barat langit masih gelap

Takkan habisnya jika berbicara tentang langit dengan pernak perniknya. Jika ditanyakan tentang langit semua orang pasti mempunyai kenangan tentangnya. Baik itu sedih maupun bahagia. Tentang masa kecilnya bermain di bawah naungan langit. Tentang kisah hidupnya yang juga ada di bawah langit.

Mungkin jika dilihat langit hanya seperti kubah yang menyelimuti bumi atau hamparan warna biru dengan gumpalan-gumpalan kapas yang mengambang di bawahnya. Langit begitu sepinya diam dan hanya bersuara ketika awan bergesek membentuk geledek.

Coba di lihat lagi tidakkah langit itu bisa bicara namun dengan bahasanya. awan-awan yang putih yang beriringan dan semua yang ada di langit itu.

Mungkin jika dilihat lagi langit sedang berbicara padamu tentang ke indahan ciptaan Tuhan, kehebatan ciptaan Tuhan dan dia juga berbicara padamu tentang nasehat-nasehat hidup melalui perumpamaan benda-benda yang ada dilangit.

Seandainya langit dapat berbicara seperti manusia mungkin tak akan ada lagi kejahatan di muka bumi ini sebab langit menyelimuti bumi dan dia bisa dengan mudahnya melihat manusia yang berada dibawahnya. Jika manusia berbuat kejahatan maka disuatu tempat maka dia dapat memberitahukan kepada manusia yang lain atau bahkan meneriaki orang yang berbuat kejahatan dibawahnya.

Begitulah langit terlihat diam namun sebenarnya dia berbicara pada manusia dengan bahasanya untuk dapat dimengerti manusia dan dapat diambil pelajaran.