"hapus bangsa kuli"
Kapan ya ?"
Aku mendengar berita tadi pagi yang
membuat hati dan pikiran ini tak tenang, sebuah berita koran yang mengabarkan
bahwa seorang TKW asal Indonesia meninggal secara mengenaskan dan di temukan
dalam tong sampah tanpa identitas.
Hati anak dan keluarga mana yang tak
kalut dan bimbang menjadi galau. Orang tua mereka pergi ke tanah sebrang yang
jauh untuk mengadu nasib dan menghidupi anaknya di tanah air agar kehidupan
anak-anaknya kelak menjadi lebih baik dari mereka lalu mendapat kabar yang tak jelas
ditempat kerjanya bahwa ada yang meninggal.
Andai saja ibu dan ayahku tidak
mencari dinar dan dirham di negri sana. Tentu pikiranku tak sekalut sekang ini.
Membuat kami sekularga disini menjadi berharap cemas kabar yang pasti keadaan
ibuku.
Dalam hati aku
berkata, berdoa dan berpikir :
“Ayah, ibu
bagaimana kabarnya sekarang, semoga selalu dalam lindungan AllaH”
Kenapa harus ke
Malaysia, Cina, Arab, dan negara lainnya ?
Disini di tanah air tempat lahir dan
dibesarkan masih banyak lahan kosong, masih banyak kerjaan yang bisa menambah
pundi-pundi emas.
Disaat bangsa lain datang kemari untuk
mengeruk kekayaan negara kita banyak anak dari bangsa ini (putra putri Indonesai) yang mengadu nasib
menjadi pembantu atau kuli di negri orang. Mirisnya negri ini disaat bangsa
lain menjadi majikan di negri ini tidak sedikit putra-putrinya yang menjadi
pembantu tidak saja diluar negri bahkan di dalam negri sekalipun.
Kapan ya ?
Di negara ini menjadi salah
satu tujuan orang asing untuk melamar pekerjaan menjadi pembantu. berbondong-bondong orang asing datang kemari
untuk menjadi pembantu atau pekerja kasar disini. Sehingga bangsa ini tidak di
cap lagi sebagai bangsa kuli dan ayah ibuku dapat pulang kembali ke tanah air.
Sekalian aku bisa membalas perbuatan bangsa yang telah membuat rendah para TKI,
pembantu-pembantu asing itu jika salah akan aku kelitiki kaki mereka hingga
mereka kegelian dan mengingat hukuman itu. Aku tidak akan menggunting,
menyetrika, atau membuat gila pembantu asing disini karena bangsa ini adalah
bangsa dengan adat timurnya dan mengutamakan sifat kekeluargaannya.
“ ah sudahlah ini
mungkin cuma hayalan dan mimpiku saja. sebernarnya bukan bidangku, ini urusan orang atas yang
duduk di kursi pemerintahan”
“ayah ibu cepatlah
pulang aku rindu padamu”
anakmu (jojo/madi) yang mendokan dan merindukan kalian semua.
"hapus bangsa kuli"
Reviewed by sahabat baca
on
May 30, 2012
Rating:
Nice blog, salam kenal kembali sobat :)
ReplyDeleteterima kasih, salam kenal balik
Deleteterima kasih atas kunjungannya
padahal kata pemerintah " TKI merupakan penghasil devisa terbesar negara kita".
ReplyDeleteTapii malah kurang diperhatikan keadaanya saat bekerja di negara lain.. Hmm
ya andai saja di sini kekayaan alamnya ditangani, diambil diproses dan digunakan seutuhnya oleh orang pribumi dan jika masih ada sisa baru di ekspor keluar, mungkin TKI yang jadi pembantu dan buruh kasar sudah lama diberhentikan.
Deleteterima kasih sudah datang dan membaca disini.
wuah saya mumet kalau mikirin masalah ini
ReplyDeletesaudara2 saya di kampung juga banyak yang menjadi TKI di berbagai negara
bener mbak rya haya mumet kalau dipikirkan
ReplyDeletesmoga saudara2nya cepat pensiun dini jadi TKI dan mulai usaha di sini.
terima kasih atas kunjungnnya dan telah membaca disini.