Kotak Amal dan Oplet tua
Asalamualaikum, apa kabar sahabat baca ?
hari ini saya akan bercerita kisah fiksi dengan latar kejadian dunia nyata tentang curhat oplet dan kotak amal jum'at. Semoga dengan cerita ini kita dapat mengambil hikmahnya. berikut ini kisahnya yang berjudul :
Kotak
Amal dan Oplet tua
Alkisah suatu hari
dibawah pohon beringin (Ficus benyamina L
) yang rindang terjadi percakapan antara dua mahluk, kotak amal jum,at
dan oplet, mereka saling curhat dengan
profesinya yang dijalani selama ini. Keduanya saling bercakap-cakap.
Kotak
amal : “Asalmualikum
plet, apa kabar ?”
Oplet : “Walaikumsalam
mal, seperti hari-hari biasa mal sepi pelanggan”
Dengan nada terkejut kotak amal berkata
Kotak amal : “ Kok
bisa, bukannya jumlah penduduk bertambah makin padat”
Oplet : “Kok bisa, bisa aja jumlah
penduduk boleh bertambah makin banyak tapi saingan juga makin banyak”
Kotak amal bingung
Kotak amal :” Memangnya siapa sainganmu setauku cuma
bajai, bemo, becak, atau andong ?’’
Dengan nada ketus oplet
menimpali pertanyaan kotak amal
Oplet : “ Ye ini udah
taun berapa mal ?”
Kotak amal : “ Tahun
2012 tepatnya tanggal 23 januari 2012, memangnya apa hubungannya dengan
sainganmu ?”
Oplet : “waduh kamu
ni…., memangnya ndak tau ya sekarang udah ada busway, bis, taxi, monorel eh
belum deh kalo monorel baru rangka jalurnya aja yang belum jadi-jadi dan masih
banyak yang lain belum lagi kendaraan pribadi yang mudah dimiliki lewat kredit
itu salah satu penyebab pelanggan sepi”
Kotak amal : “Hehe….
maaf ndak updet aku, wajar kali kan kamu angkutan tua kalah saing dengan
angkutan muda yang wus-wus laju larinya belum lagi kamu sering terkena penyakit
batuk-batuk, keram mesin, dan penyakit tua lainnya yang terkadang membuat para
penumpang menunggu lama malahan bantuin dorong badanmu biar mau jalan, maaf
bukan menghina ya… ?”
Oplet : “ya juga sih,
dulu aku pernah jadi primadona banyak penumpang yang menunggu aku, senang
rasanya ditunggu dan mengantar penumpang sampai tujuan”
Kotak amal : “Sadar,
plet sadar jaman sudah berubah saatnya yang muda bergerak menggantikan yang
tua, kamu cukup mengawasi dari belakang dan memberi support”
Dengan membesarkan hati si oplet berkata
Dengan membesarkan hati si oplet berkata
Oplet : “benar juga
kamu mal, saatnya yang muda bergerak, ndak apa-apalah walau penumpang sepi,
rejeki ndak kemana betul ndak mal ?”
Kotak amal : “ betul
plet yang penting berkah”
Si oplet bertanya perihal si kotak amal
Si oplet bertanya perihal si kotak amal
Oplet : “kalau kamu
gemana mal ?”
Kotak amal : “ wah ndak
jauh beda dengan aku plet, malahan akhir-akhir ini aku makin laju plet,
ngalahin pembalap F1”
Dengan nada ngeledek si oplet bertanya
Dengan nada ngeledek si oplet bertanya
Oplet : “Wah kamu
kembali muda atau jangan-jangan kamu pakai NOS (N2O) apa ya , bagi
dong rahasianya ?”
Kotak amal : “ Hus
ngawur kamu mana ada kotak amal jum,at makin muda apa lagi dikasi NOS (N2O)
bisa-bisa jama’ahnya pada ilang pakainnya karena saking lajunya“
Oplet : “kok bisa laju ?“
Kini giliran kotak amal yang ketus menjawab
Kini giliran kotak amal yang ketus menjawab
Kotak amal : “kok bisa,
ya bisalah kan jarang ada yang menyetopkan aku, jadi wus-wus jalannya kayak di
tol bebas hambatan, kalau pun ada yang nyetop sedih banget aku banyak yang
ngasih duit kucel n d kumal kalau ndak duit yang gambarnya orang bawa parang ,
memangnya mau ngajak perang kali, jarang yang ngasih yang gambarnya I Gusti
Ngurah Rai apa lagi yang gambarnya tokoh proklamsai mungkin saking cintanya
dengan gambar tokoh itu atau saking pelitnya ?”
Oplet : “haha... Jangan gitu
mal, ndak semua orang yang datang ekonominya keatas semua”
Kotak amal : ”Benar
juga plet, tapi kan bisa diliat dari pakaiannya, Hp, atau kunci kendaraanya, malah suatu hari aku pernah liat
seseorang datang ke tempat aku mangkal pakai mobil mewah keluaran 2011 akhir,
ngasih duit yang ada parangnya, bener-bener ngajak perang pikir aku, kalau bisa
ngomong dengan orang itu aku bilangin gini, ambil aja deh pak ndak usah ngasih
sekalian kalau cuma segini untuk parkir di mall aja ndak cukup, ndak sepadan
mobil dan sedekahnya.”
Oplet : “Yang penting iklas ndak dihitung dari
seberapa besarnya kan mal ?”
Kotak amal : "iklas sih
iklas plet, untuk orang macam itu kan jauh panggang dari api, kalau dia orang
yang ekonomi kebawah ngasih duit gambar parang aku bersukur banget aku doain
moga-moga yang memberi ini bertambah ekonominya sehingga bisa memberi uang
bergambar tokoh proklamasi."
Oplet : mungkin dia
lupa bawa duit, atau ketinggalan di mobil atau sudah sedekah di tempat lain ?"
karena sering dimentahkan jawaban kotak amal oleh si oplet, maka si kotak amal pun marah
karena sering dimentahkan jawaban kotak amal oleh si oplet, maka si kotak amal pun marah
Kotak amal : ” kok dari
tadi kamu matahkan semua omongan aku, kamu pro dengan orang itu ya ? yang liat
kan aku jelas disaku belakangnya ada dompet tebel lagi.”
Oplet : “ Ya sudah
doakan saja moga dia mau memberi lebih banyak, kan kan katanya kalau punya 10
sedekah 5 sekarang jadi punya 55 sebab kalau sedekah berapapun akan dibalas 10
kali lipat, sebab orang yang sedekah rejekinya akan bertamabah dan bertambah”
kotak amal heran dengan perkataan si oplet karena tidak biasanya dia berkata seperti itu
kotak amal heran dengan perkataan si oplet karena tidak biasanya dia berkata seperti itu
Kotak amal : “hebat
kamu kok bisa tau ?”
Oplet : “ya taulah
gini-gini aku pernah beberapa kali ngantarin ibu-ibu majelis taklim
menghadiri acara ceramah sambil nunggu
diluar aku dengarin juga”
karena hari sudah mendekati siang si kotak amal mohon diri kepada si oplet
karena hari sudah mendekati siang si kotak amal mohon diri kepada si oplet
Kotak amal : “maaf udah
dulu ya kita ngobrol-ngobrolnya beberapa jam lagi waktu sholat jum’at aku harus
bergegas kemasjid.”
Oplet : “Ok mal, lain
kali disambung lagi”
Kotak amal : “Ok plet,
o ya sekalian kamu doakan agar juragan dan supirmu rajin sedekah ?”
Oplet : “Sip mal, aku kerjakan”
Kotak amal : "Asalamualaikum wr wb"
Kotak amal : "Asalamualaikum wr wb"
Oplet : “walaikumsalam Wr Wb”
Akhirnya mereka berpisah menuju tempat kediaman masing-masing. si oplet dan si kotak amal senang dapat berbagi cerita perihal mereka dengan persaan lega dan hati yang damai.
Sekian
KKR 23 januari 2012. 23:23
Ditulis
:
Dibawah dentuman dan
desingan
suara petasan. |
akan hadir di berbagi cerita selanjutnya : peniru ulung
Kotak Amal dan Oplet tua
Reviewed by sahabat baca
on
January 24, 2012
Rating:
mantaf... maknanya gede.. ditunggu cerita lainya..
ReplyDeletemakasih agus telah membaca cerita ini, nanti akan keluar cerita yang lain. tunggu saja ....
ReplyDeletebagus ceritanya tidak sekedar menghibur tetapi sarat dengan makna. buat lagi cerita yang lucu tapi tak ada isinya. terima kasih ceritanya sudah menghibur saya.
ReplyDeletemaksudnya tak ada isinya ?
Deletetapi menhormati yg lebih tuakan bagus hihih
ReplyDeletemenghormati yang lebih tua, setahu saya ini cerita tentang kotak amal dan oplet tua, bukan orang tua dengan anak muda :)
Deletemenarik... :)
ReplyDeletebermpati pada hal-hal kecil dan dekat dengan keseharian kita :)
salam yah buat oplet dan kotak amalnya
tapi banyak moral yg bisa diambil dari cerita ini :)
ReplyDeletemakasih mbak rakyan
Deletesebenarnya antara oplet dan kotak amal bisa menjalin sebuah simbiosis mutualisme lo
ReplyDeletekarena nasib meraka sama dan mungkin sudah berteman lama :D
Deletesaling berbagi cerita antara si oplet & kotak amal..
ReplyDeletecerita yg menarik :)
makasih mbak enny :)
DeleteHuff... serasa tertohok ini, thanks ya udah diingetin biar nggak lupa bersedekah (>o<)b
ReplyDeletemaaf kalau menohok, moga bisa diambil hikmahnya :)
Deletekotak amalnya pinter.
ReplyDelete:D
moga aja kotak amalnya bisa ngajarin kita :)
Delete