peniru ulung
OST SIBOLANG
Bolang si bolang ….
Si bocah petualang
Kuat kakinya sperti kaki kijang
hap hap, hap hap ha….p
Lompat…… maju menerjang
Sembunyi di semak ilalang
Hujan dan Panas bukanlah halangan
Laut gunung hutan tempat bermainnya
Gajah lumba-lumba burung jadi temannya
Bebas seperti anak panah lepas
Berpetualang tak terbatas
hap hap …. hap hap hap
Terbanglah kau bolang
Larilah kau bolang
Bersenanglah kau bolang
Bocah-bocah petualang
“selamat sore, Apa kabar sahabat baca
?”
Kata plagiat dari Gatot Harry Wibisono dalam gakpunyablog.wordpress.com adalah Plagiarisme, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ialah penjiplakan yang melanggar hak cipta, yaitu hak seseorang atas hasil penemuannya yang dilindungi oleh undang-undang. Plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan / pendapat sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri. Orang yang melakukan plagiat disebut plagiator atau penjiplak
Terlihat gambar diatas seorang anak yang meniru perbutan ayahnya yang sedang bercukur. sadarkah sahabat baca dari bayi manusia tidak lepas dari meniru perbuatan entah dari orang tua atau lingkungan sekitarnya, untuk kasus yang satu ini saya tidak tahu masuk ranah plagiat atau bukan ? anehkan kalau ada orang yang setiap kali berbuat harus terus mencantumkan siapa saja yang mengajarkannya. Sampai sekarang saya belum pernah dengar ada anak kecil yang diperkarakan dipengadilan karena persoalan plagiat.
Sebenarnya dalam postingan ini bukan
plagiat-plagiat yang mengambil karya orang lain lalu dipublikasikan untuk
namanya sendiri yang ingin saya ceritakan melaikan pemantauan dan pengawasan orang tua kepada anak-anaknya
atas peniruan yang dilakukan dari lingkungan rumah, media tv dan
lain-lain.
Anak usia dini
(0-8 tahun) mempunyai karakteristik yang khas, baik secara fisik,
psikis,sosial, moral, dan sebagainya. Sebab masa kanak-kanak adalah masa
penbentukan dasar fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan anak selanjutnya.
Pengalaman yang
dialami anak pada usia dini akan berpengaruh kuat pada kehidupan
selanjutnya. Pengalaman tersebut akan bertahan lama, bahkan tidak dapat
dihapuskan. Kalaupun bisa hanya ditutupi. Dikutip dari web Dostoc yang diposkan oleh Wahdah
Ayu Diah Safitri (dengan sedikit perubahan)
Ost diatas adalah lagu yang sering dinyanyikan
bersama adik bungsu saya yang masih duduk di bangku TK cepat sekali dia
menghapal liriknya. Pada dasarnya Anak
kecil sangat gampang meniru perbuatan orang –orang disekitarnya mulai tempat
pendidikan dini sebelum anak masuk sekolah alias rumahnya dari orang tua, abang
, kakak, paman, bibi, kakek dan nenek dan lain-lain bahkan acara televise atau
video yang ditonton adalah media yang gampang ditiru anak-anak.
jadi ingat candaan teman saya, ia berkata :
“televisi itu adalah
monster berwajah manis”
Yang tentunya tidak semua acara
tv buruk, perlu memilih acara yang sesuai dengan usia anak tersebut yang
biasanya dilayar kaca bertuliskan SU (semua
umur) acara yang dapat ditonton oleh semua usia, BO (bimbingan
orang tua) perlunya pendampingan orang tua untuk anak dalam acara yang berlogo
ini, DW(dewasa) acara yang dapat ditontonn oleh orang dewasa
anak-anak dilarang untuk menonton acara ini.
Apa bila media yang ditirunya (baik dari TV,Video,atau lingkungan)
itu menimbulkan pencitraan buruk itu lebih gampang sekali untuk ditiru ibarat
handycam yang siap merekam semua kejadian yang ada didepannya, jadi jangan
heran kalau melihat anak kecil yang terbiasa berkata kasar, kotor atau bahkan
ringan tangan (gampang memukul) terhadap teman-temannya, Kenakalan anak yang
tidak lazim untuk usianya.
Misalnya:
Anak menonton televisi tanpa pengawasan dan
himbauan tentang apa yang ditontonnya atau kejadian perang dunia ketiga antara
orang tua yang bertikai yang tak jarang anak mendengar suara makian dan bunyi “Plak…..
plak…..” suara tangan ayah mendarat di pipi ibu.
Akan lebih bijak jika anak
diajarkan dan dibentengi dari sedini mungkin dari hal-hal negatif melalui
pendekatan agama, jika orang tua bertengakar pause dulu
jika ada anak kecil atau kalau bisa to be continue atau selesaikan dengan kepala dingin
jangan sampai anak melihat prabot rumah berterbangan, nyanyian sumbang dan pancasila mendarat di pipi. Berikan perhatian dan
kasih sayang disela waktu luang kepada anak, agar anak dapat menyaring semua kegiatan
tingkah laku dan memilih mana yangbaik dari lingkungan sekitar seehingga kedepannya anak
menjadi pribadi yang baik dan santun.
KKR : 28/01/2012.16:00
akan hadir di bebagi cerita selanjutnya : "kado untuk bidadari pondok kardus"
peniru ulung
Reviewed by sahabat baca
on
January 28, 2012
Rating:
Setuju dengan anda... anak kecil dis uruh makan baygon pasti mau.. *nyambung gak yaP
ReplyDeletepasti mau, mau balas dendang ortunya :D
ReplyDelete