Super hero juga manusia (Speda_Man)

Super hero juga bisa galau

Kenapa super hero bisa gundah gulana, maklum saja malam ini adalah minggu bukan malam sabtu atau malam senin # sok tahu dan tempe

 Man Si Speda-Man

                  

      Sebut saja dia Speda-man dengan nama asli Man, seorang super hero yang kepincut dengan tokoh super hero di komik marvel yaitu Flash. Pemuda ganteng yang kuliah disalah satu perguruan tinggi . Dia mengambil kuliah jurusan kimia. 

flash tokoh fiksi faforit man

     Hari-hari dilaluinya dengan berkendara sepeda  . Tidak ada yang mengetahui bahwan Man sebenarnya adalah Speda-Man.  karena man tidak menggunakan kekuatannya secara sembarangan.

     Seperti super hero lainnya ia selalu menyembunyikan jati diri aslinya. Setiap hari ia bertugas mengamankan kota dari gangguan pengacau keamanan kota sukasukaku. Ia mendapat kekauatan super ketika membantu seorang kakek renta menyebrang jalan (kisah klasik super hero Indonesia jika akan mendapatkan kekuatan super Hehehe…)

    Baginya semua hari adalah sama namun hanya ada satu hari setelah sang raja siang kembali ke peraduan maka datanglah sang malam minggu.

"Malam minggu adalah malam terberat untuk bertugas bagi Man, mengapa ? Bukan masalah gadis, bukan masalah iri melihat pasangan muda mudi, bukan…….. bukan………… itu, suer bukan itu tapi karena besoknya hari minggu tugas di rumah lebih berat dari tugas malam ini, misalnya :

• ü Membelah kayu
• ü Menanam padi
• ü Memasakan
• ü Mengemasi rumah
• ü Mencuci baju dan menyetrikanya

     Namun sebagai anak yang berbakti dia tidak pernah cerewet dengan perintah emak dan bapaknya, dengan sedikit kekuatan supernya.

Suatu malam di kampus Man ada kejadian tawuran antar fakultas karena masalah yang belum jelas namun berakibat kerusakan pada fasilatas-fasilitas penunjang kegiatan pekuliahan. Man datang dengan sepedanya dengan costum Speda-Man.

 Speda-Man si Man

Tepat di arena tawuran itu.

"STOP"

" Hei anak muda kenapa kalian ini berkelahi, padahal kalian pemuda penerus bangsa, apa lagi kalian ini menuntut ilmu di satu atap, apa kata orang-orang diluar sana ?"

"kamu !" 
sambil menunjuk salah seorang yang tampangnya menunjukan ia bukan orang dari kota Sukasukaku. 

"Apa yang kamu lakukan ini, kamu gak mikir orang tua di kampung sana memeras keringat banting-banting tulang untuk menyekolahkan kamu di sini, tapi apa yang kamu lakukan berkelahi masih untung kalau menang, sukur kalau hanya cacat kalau mati ..............."

"kalian juga apa jadinya bangsa ini kalau sedikit-sedikit pemudanya tawuran, apa mau kalian studi banding di taman kanak-kanak yang tak pernah tawauran dan jika meraka berkelahi esoknya sudah baikan kembali, MAU ..................?"

kata  Speda -Man berapi-api, namun dari arah belakang

" Ah.......... banyak bacot Speda-Man, hajar saja sekalian" 

ujar salah seorang pemuda yang membawa samurai, sebuah ayunan pedang samurai hampir mengenai batang leher Speda-Man, namun karena memiliki sedikit ilmu Flash dengan gampang dia mengelak. Secepat kilat itu juga pemuda yang membawa  pedang samurai dapat di lumpuhkan.

ketika Speda-Man ingin beraksi kembali ia merasakan ada yang menarik telinganya beberapa kali serta memanggil namanya.

"Man, Man........., Jiman............."

lalu suara itu menghilang dari pendengarannya

dalam hatinya  ia berkata

"Siapa yang memanggilku padahal jati diriku belum ada yang mengetahui " 

Tiba-tiba suara itu makin keras dan makin jelas

"Man, Jiman........., Jiman........"

belum sempat Speda-Man menyebut nama yang memanggilnya
tiba-tiba

"byur..............."

seember air mendarat di tubuh Speda-Man, kontan Man Si Speda-Man terbangun sambil mengucek-ngucek matanya.

" Ya emak, Man lagi enak-enak mimpi dibangunin gagal deh jadi super heronya, belum ending Lagi Mak " 

kata man sambil sedikit kecewa, 
emaknya dengan sedikit jengkel dan nada tinggi berkata

" Jam berapa ni Man, tu dengar ayam udah pada berkokok, dah sana sholat subuh dulu, abis itu belah kayu terus abis itu nanam padi abis tu ikut ayah ke pasar beli sepeda, kan udah sebulan ini Man minta sepeda" 

"apa mak, sepeda beneran, ye........ hore alhamdulillah, makasih mak"

berggegas Man bangun dari tempat tidurnya mengerjakan perintah dari emaknya.

"Man jangan lupa kasurnya di jemur nanti"
"Oke mak....., siap laksanakan"