lebaran seperti blogwalking

  

 Ramadhan sudah lewat lebih dari seminggu berarti syawal juga sudah dijalani lebih dari seminggu. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari bulan puasa tahun ini untuk sebelas bulan kedepan hingga kita dapat bertemu kembali dengan bulan ramadhan tahun depan Insyallah. Berhubung masih dalam suasana lebaran di bulan syawal ini tidak ada salahnya saya mengucapkan :

 

Taqoballahu Minna Wa Minkum

Minal Aidin Walfaizin

Mohon maaf lahir & batin

Asalamualaikum, dan salam sejahterah untuk kita semua, apa kabar sahabat baca lama sudah kita tak bersua di sini. Sudah sebulan blog ini tidak ada postingan baru kalau pun ada itu hanya menaikan postingan tua di blog ini dan sesekali saja blog walking. Kini semua sudah kembali ke keadaan sedia kala dan saya ingin memulai kembali menulis di sini.

 Tak terasa ramadahan udah lewat dan syawal sedang kita jalani lebih dari seminggu. Mungkin dari sebagian dari sahabat baca ada yang mudik di akhir bulan ramadhan untuk sungkeman dengan orang tua saat Idul Fitri di kampung, ada juga yang berlibur pergi berwisata, ada yang tidak mudik atau pergi berwisata seperti saya yang tinggal bersama orang tua dan keluarga yang tidak jauh tinggalnya. Apa pun Idul Fitri sahabat baca kini semua itu telah usai karena dibatasi oleh waktu sehingga kita harus kembali pada rutinitas semula.

Sedikit ingin bercerita tentang Idul Fitri/lebaran di daerah saya

lebaran di sini berlangsung lama mungkin jika di daerah sahabat baca lebaran hanya dua hari, lain halnya di tempat saya lebaran bisa mencapai waktu setengah bulan atau dua minggu. Sahabat baca pasti paham dengan “BlogWalking” seperti itu juga lebaran disini saling balas kunjungan teman, kerabat dan keluarga yang datang ke rumah.

blogwalking didunia nyata

satu hal lagi disini juga ada festival meriam karbit sebagai acara penyambutan lebaran Idul fitri. Meriam yang terbuat dari kayu gelodongan dengan air dan batu karbit (kalsium karbida/CaC2) sebagai bahan untuk membuat dentuman, festifal ini dimaikan di tepian sungai kapuas.

 meriam karbit ditepian sungai kapuas

selain itu ada juga kuliner yang hanya dapat saya temukan setahun dua kali  pada waktu idul fitri dan lebaran haji yaitu lepat lau makanan yang berbentuk seperti lemper namun tiada isinya kalau pun ada biasanya diisi oleh kacang merah terkadang dimakan dengan  rendang daging sapi atau sambal kentang. Saya kurang tahu cara membuatnya sebab di rumah juga tidak ada yang tahu cara membuatnya. Biasanya saya di beri oleh teman saya yang bersuku melalyu.

lepat lau yang ditandai dengan warna merah

Demikian sedikit cerita saya sebagai pelemasan otot jari tangan dan pemanasan otak sehabis lebaran. Kurang lebihnya saya mohon maaf.